Selasa, 10 Desember 2013

Perpajakan Pph23

Gambaran Umum Mengenai PPh 23
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.
Pemotong dan Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 23
1.     Pemotong PPh Pasal 23:
a.     Badan pemerintah;
b.     Subjek Pajak badan dalam negeri;
c.     penyelenggaraan kegiatan;
d.     bentuk usaha tetap (BUT);
e.     perwakilan perusahaan luar negeri lainnya;
f.      Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.
2.     Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23:
a.     WP dalam negeri;
b.     BUT


Kewajiban Pembayaran Pajak
Wajib Pajak (orang pribadi atau badan) dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya harus sesuai dengan sistem self assessment, yaitu wajib melakukan sendiri penghitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak terutang.
Penghitungan PPh Pasal 23 terutang menggunakan jumlah bruto tidak termasuk PPN
Dikecualikan dari Pemotongan PPh Pasal 23:
1.     Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank;
2.     Sewa yang dibayar atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi;
3.     Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai WP dalam negeri, koperasi, BUMN/BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:
a.     dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan;
b.     bagi perseroan terbatas, BUMN/BUMD, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% ( dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor;
c.     Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;
d.     SHU koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya;
e.     Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan.
Saat Terutang, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 23
1.     PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran, disediakan untuk dibayar, atau telah jatuh tempo pembayarannya, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
2.     PPh Pasal 23 disetor oleh Pemotong Pajak paling lambat tanggal sepuluh bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutang pajak.
3.     SPT Masa disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak setempat, paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.
Dalam hal jatuh tempo penyetoran atau batas akhir pelaporan PPh Pasal 23 bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional, penyetoran atau pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Bukti Pemotong PPh Pasal 23
Pemotong Pajak harus memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 kepada Wajib Pajak Orang Pribadi atau badan yang telah dipotong PPh Pasal 23.

Berikut lampiran yang bisa dilihat dalam bentuk doc maupun pdf file.

PPh3.doc
PPh3.pdf

Senin, 18 November 2013

Tugas ke 3 : Instalasi Adempiere 


       Untuk tugas ke 3 ini saya sudah mencoba menginstal Adempiere dari file 12GB yang pernah saya dapatkan. Berikut sedikit penjelasan dari cara penginstalannya :

1.       Instal Java

2.       Instal PostgreSQL

-          Masukkan password yang diminta

3.       Setting Konfigurasi Environment Variables
-          Pilih advance system setting

-          Pilih environment variable

-          Pilih new

-          Copy tempat folder di drive C
-          Isi  dengan :
o   Varibale name : JAVA_HOME
o   Variable Value : paste tempat folde java yang telah dicopy sebelumnya, lalu OK
-          Copy tempat folder PostgreSQL di drive C
-          Pilih new
-          Isi dengan :
o   Variable Name : POSGRES_HOME
o   Variable Value : Paste tempat folder PostgresSQL yang telah dicopy sebelumnya lalu pilih OK
o   Pilih path, lalu OK
o   Tambahkan binary JAVA_HOME dan POSTGRES_HOME pada path, lalu OK

-          Extract file Adempiere ke drive C
-          Copy tempat folder Adempiere di Drive C, pilih new
-          Isi dengan :
o   Variable name : ADEMPIERE_HOME
o   Variable value : paste tempat folde Adempiere yang telah dicopy sebelumnya, kemudian OK

4.       Setting Konfigurasi PostgreSQL
-          Buka PostgreSQL dengan menggunakan password yang telah dimasukkan
-          Setting Logging Role
-          Isi dengan :
o   Role name : adempiere
o   Password : adempiere, lalu OK
-          Buat data base Adempier

5.       Setup Adempiere
-          Masukkan data sesuai dengan konfigurasi data computer, lalu pilih test
-          Akan muncul key store dialog, lalu pilih tanda checklist
-          Akan muncul tanda check list yang berarti konfigurasi telah disetujui, kemudian save.

6.       Running Adempiere
-          Test menggunakan user ID dan password default 
-          Setting server, data base host, dan password, kemudian OK.


Untuk lebih lengkapnya berikut saya lampirkan panduannya berupa Doc file dan PDF file.

Jumat, 01 November 2013

Tugas ke 2 : Blueberry Flashback & Bizagi 

 

       Untuk tugas ke 2 ini saya sudah mencoba mendownload dan menggunakan kedua software ini Blueberry Flashback dan Bizagi. Berikut sedikit penjelasan dari kedua software tersebut :
1. Blueberry Flashback
       Blueberry Flashback adalah program perekaman layar berbasis windows, didistribusikan oleh software Blueberry. Software ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan efek teks, memotong dan menyisipkan cuplikan film dan mengedit gerakan mouse. Rekaman layar dapat di ekspor ke Flash, AVI, WMV, format PPT atau EXE. Berikut screen shoot dari software yang telah saya unduh dan gunakan : 
 



2. Bizagi Software

       Bizagi adalah aplikasi yang digunakan untuk diagram,dokumen dan mensimulasikan proses menggunakan business process modelling notation. Berikut adalah screen shoot dari penggunaan software tersebut :


 
 Untuk mendapatkan kedua software tersebut  dapat mendownloadnya secara gratis pada link berikut :

BizAgi Proses Modeler download

BB FlashBack Express Recorder Software
 

Rabu, 16 Oktober 2013

Summary Chapter 5 “Procurement Activities” from Book ADempiere 3.4 ERP Solutions


In this chapter, we talked about how to perform procurement activities using ADempiere. There are six points regard procurement activities. They are Purchase Requisition, Purchase Order, Receiving Material, Managing Vendor Invoice, Performing a Vendor Payment, and Reconciling a Vendor Payment.
A standard business process in company, there are activities which need to be done in sequences. For examples, the purchasing staff making a purchased order document based on purchased requisition, the warehouse staff receiving material from the vendor, the accounting staff registering the incoming vendor invoice and making a payment, the production staff creating finished good from the available material, the shipping staff performing the shipment of finished good to the customer, and the accounting staff creating an invoice document for the customer. 
But in the other hand, the accounting department has some additional responsibilities, such as entering manual general ledger journal entries for all of documents, recording account payables for existing vendor invoices, and recording account receivables for existing customer invoices.
And from above activities ADempiere creating simplify through the use of the existing ADempiere document. The ADempiere document encapsulates the complexity of each of the business process and provide a window or form to enter data related to the business process.
To know exactly what goes on behind the scenes related to the accounting facts/GL journal activities, we have performed manual document postings. Using this approach, in return, we have learned exactly what the accounting facts/GL journal entries generated are, and when these accounting facts are generated.
Prior to creating a Purchase Order document, we have seen that it’s quite common to first create a Purchase Requisition document. There is an option provided to create the Purchase Requisition document automatically. We have seen that this task can be done by setting up a replenish configuration. We have also seen how to set up the replenish configuration.
We have learned that one of the replenish configuration’s requirement is the availability to set a default price list. With all of this information, we have then created our first requisition document by running the replenish report. Based on the replenish document, we could then generate a Purchase Order document.
Next, we performed a material receipt, vendor invoicing and payment to our vendor and reconciled this payment with our bank statement. These activities generated an accounting fact, and with this, we learned about exactly how and when accounting fact occur.


Doc File

PDF File